Berbagai jenis tanaman yang ditanam manusia |
Jenis-jenis tanaman yang memiliki fungsi dan berkhasiat sebagai obat dapat dipergunakan untuk penyembuhan dan mencegah berbagai penyakit, mengandung zat aktif kimia tertentu dan memiliki kandungan efek resultan /sinergi dari berbagai zat yang mempunyai efek mengobati. Tanaman obat merupakan salah satu ramuan paling utama produk-produk obat herbal.
Obat herbal adalah obat
tradisional yang terdiri dari tanaman-tanaman yang dipercaya mempunyai khasiat sebagai obat yang diketahui dari hasil penelitian dan pemakaian oleh masyarakat. Sejarah penggunaan obat herbal (tanaman obat) bisa dikatakan sama tuanya dengan peradaban manusia itu sendiri. Orang-orang zaman dahulu telah memakan beberapa jenis tumbuhan tertentu karena khasiatnya yang menyehatkan badan. Saat itulah ilmu memanfaatkan berbagai jenis tanaman untuk obat dikembangkan dan menyebar melalui mulut ke mulut sehingga keturunan mereka memahami jenis-jenis tanaman untuk kesehatan dan ilmu kedokteran.
tradisional yang terdiri dari tanaman-tanaman yang dipercaya mempunyai khasiat sebagai obat yang diketahui dari hasil penelitian dan pemakaian oleh masyarakat. Sejarah penggunaan obat herbal (tanaman obat) bisa dikatakan sama tuanya dengan peradaban manusia itu sendiri. Orang-orang zaman dahulu telah memakan beberapa jenis tumbuhan tertentu karena khasiatnya yang menyehatkan badan. Saat itulah ilmu memanfaatkan berbagai jenis tanaman untuk obat dikembangkan dan menyebar melalui mulut ke mulut sehingga keturunan mereka memahami jenis-jenis tanaman untuk kesehatan dan ilmu kedokteran.
Pengobatan secara tradisional tertua yang tercatat dalam sejarah yaitu pada Bangsa Yunani kuno (tahun 466 sebelum masehi).
Orang-orang Zaman Mesir kuno (pada tahun 2500 sebelum masehi) juga telah melakukan pengobatan herbal yang ditulis dalam sejumlah besar resep penggunaan produk tanaman.
Baberapa negara di belahan dunia seperti Jepang, Indian, dan Cina juga banyak menggunakan metode ramuan tradisional berdasarkan budaya negara masing-masing. Selama ini ramuan tradisional tersebut telah berhasil untuk mengobati penyakit yang dikeluhkan masyarakatnya.
Menurut WHO, Negara-negara di Afrika, Asia dan Amerika Latin menggunakan obat herbal sebagai pelengkap pengobatan primer yang mereka terima. Bahkan di Afrika, sebanyak 80% dari populasi menggunakan obat herbal untuk pengobatan primer.
Sumber pengobatan di dunia sendiri mencakup tiga sektor yang saling terkait, yakni :
- Pengobatan rumah tangga/pengobatan sendiri yang menggunakan obat tradisional atau cara tradisional.
- Pengobatan medis yang dilakukan oleh oleh perawat, dokter, puskesmas, atau rumah sakit.
- Pengobatan tradisional yang dilakukan oleh tabib atau paranormal.
Dalam Agama Islam tentang pengobatan, telah disabdakan oleh Rasullullah SAW : “Setiap kali Allah menurunkan penyakit, pasti Allah menurunkan (pula) obatnya.” (HR. Bukhari-Muslim).
Dengan demikian pengobatan juga ada dalam norma dan kaidah agama.
Di Indonesia, nenek moyang kita juga menggunakan tanaman untuk obat yang tercatat dalam sejarah. Dalam dokumen tertua yang tercatat tahun 772 M, di Candi Borobudur terukir relief tentang tanaman-tanaman obat. Hal ini juga ditemukan di Candi Prambanan, Candi Panataran dan Candi Tegalwangi. Dalam era kraton-kraton Indonesia yakni Kraton Surakarta, telah dibukukan sebuah naskah berjudul “Bab Kawruh Jampi Jawi” (Pengetahuan Ramun Jawa). Buku ini tercatat dipublikasikan pada tahun 1858 dan terdiri dari 1734 formulasi herbal. Masyarakat Melayu, Bali, Dayak, hingga Papua juga mempunyai tradisi pengobatan herbal turun temurun.