Upaya pengobatan secara tradisional dengan obat tradisional merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat dan sekaligus bisa menjadi teknologi tepat guna yang potensial untuk menunjang pembangunan kesehatan. Hal ini disebabkan karena pengobatan tradisional telah sejak dahulu kala dimanfaatkan oleh masyarakat serta bahan-bahannya banyak terdapat di seluruh pelosok tanah air yang mudah didapatkan dari lingkungan sekitar dan dapat dijumpai setiap hari.
Kebun Tanaman Obat Keluarga (TOGA) |
Pengobatan tradisional dengan bahan alami digunakan berdasarkan praktis empiris untuk pencegahan penyakit, meningkatkan kesehatan, penyembuhan penyakit dan sebagai kosmetik. Brotowali, Kumis Kucing, Buah Merah, dan Temulawak merupakan sedikit dari beragam jenis tumbuhan asli Indonesia yang diketahui dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti diare, darah tinggi, diabetes, hiperkolesterorl, hepatitis, asam urat, asma, batu ginjal, reumatik, batu empedu, keputihan, hingga obesitas. Tanaman - tanaman tersebut mudah ditanam di pekarangan rumah dan dapat berguna sebagai pengusir berbagai penyakit baik ringan maupun berat.
Beberapa tanaman bahkan dipercaya dapat mengatasi penyakit mematikan seperti kanker, tumor dan sebagainya.
Tanaman obat juga baik untuk menjaga kecantikan dan kesehatan kulit serta tubuh. Tanaman obat sendiri dapat dikonsumsi dengan cara diolah terlebih dahulu dan dapat juga dikonsumsi secara langsung.. Beberapa tanaman obat dapat digunakan sehari-hari dengan diolah secara sederhana seperti direbus dan dicampur dengan air atau bahan-bahan lainnya. Sedangkan tanaman yang lain diolah secara modern oleh pabrik atau industri rumah tangga dengan cara dikeringkan dan dikemas dalam kemasan yang praktis untuk dikonsumsi. Ada pula yang bisa dikonsumsi langsung seperti buah papaya yang dapat dikonsumsi langsung untuk melancarkan buang air besar.
Saat ini banyak pihak termasuk kalangan perusahaan farmasi modern telah memanfaatkan berbagai potensi keanekaragaman hayati tanaman di Indonesia untuk menciptakan berbagai produk kesehatan baik yang bersifat pengobatan preventif maupun kuratif. Hal ini merupakan hal yang positif untuk mengembangankan dan melestarikan tanaman obat di tanah air.
Guna mendukung perkembangan pengobatan herbal, Pemerintah Indonesia juga telah mengatur pemanfaatan pengobatan herbal dalam fasilitas kesehatan melalui beberapa peraturan pemerintah, keputusan menteri dan juga peraturan perundang-undangan.
Pengobatan tradisional menurut UU No 36/2009 tentang kesehatan melingkupi bahan atau ramuan berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang secara turun-menurun telah digunakan untuk pengobatan.
Pemanfaatan bahan alami yang dapat digunakan sebagai bahan untuk obat juga sudah diatur dalam Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tentang pengawasan pemasukan bahan baku obat tradisional. Sangat disayangan, jika masih ada masyarakat umum yang tidak mengenal lagi beragam tanaman obat berkhasiat warisan para leluhur.
Saat ini, sudah banyak tersebar taman herbal atau apotek hidup di mana masyarakat melakukan budidaya tanaman obat yang bisa dijual atau dimanfaatkan sendiri. Catatan dan pengetahuan mengenai tanaman-tanaman obat asli Indoneia saat ini juga sudah banyak tersimpan dalam buku-buku baik lama maupun baru.
Khasiat yang dihasilkan dari tanaman herbal tentunya tidak kalah dari obat-obat kimia yang biasanya di anjurkan para medis. Oleh karena pentingnya tanaman-tanaman obat, maka perlu kita mempelajarinya dengan baik dan mensosialisasikan kepada masyarakat sehingga dapat berdaya guna bagi kita. Penyebar luasan kampanye pengobatan herbal dapat digalakkan melalui media sosial, cetak, elektronik dan sejenisnya agar masyarakat tahu dan peduli dengan kesehataannya.
Sampai saat ini dimana banyak sekali para herbalis mengandalkan pengetahuan mereka tentang obat-obatan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan untuk merawat dan mengobati penyakit.
Saat ini obat herbal digunakan di klinik pengobatan tradisional RS.Dr.Soetomo Surabaya dan beberapa rumah sakit besar di Jakarta juga menyediakan obat herbal. Di Mojokerto pun juga dibangun Dayang Sumbi, sebuah tempat khusus obat-obat herbal dan perawatannya.
Obat obatan tradisional sangatlah berguna terutama bagi masyarakat kecil yang kurang mampu untuk membeli obat obatan modern. Namun banyak dari masyarakat yang meracik obat obatan tradisional tersebut hanya dari perkataan orang lain atau pengalaman sendiri. Pengetahuan masyarakat mengenai pemanfaatan tanaman obat tradisional masih sangat rendah. Inilah yang menyebabkan kurangnya pengaruh obat dalam menyembuhkan karena salahnya penggunaan dan dosis yang tepat sehingga yang didapat bukanlah manfaat melainkan efek samping yang berlebih.
Aneka produk obat tradisional yang sudah diolah |
Secara garis besar, berikut hal-hal yang harus selalu diperhatikan dalam mengaplikasikan pengobatan herbal :
Obat harus dikonsumsi rutin,
Sifat obat-obat herbal berbeda dengan obat-obatan kimia sehingga harus dikonsumsi rutin karena proses penyembuhannya lebih lama. Ada masyarakat yang berpendapat kalau reaksi obat kimia lebih cepat dibanding obat dari tanaman herbal, padahal reaksi yang lama dalam pengobatan hal tersebut sangatlah wajar karena obat bukanlah cabai yang saat dimakan makan rasa pedasnya akan dirasakan saat itu juga. Obat-obatan dari tanaman herbal bekerja dengan memperbaiki organ yang rusak.
Dosis yang tepat
Penentuan dosis pada obat herbal dilakukan secara sederhana, yaitu dengan memperhatikan tanda-tanda yang muncul dari setiap pasien. Pemberian dimulai dari dosis yang kemudian sedikit demi sedikit dinaikkan.
Berlaku hokum DOC (Direct of Cure)
Bagi orang yang pertama kali terkadang akan merasa kesakitan, kalau hal ini terjadi jangan dulu hentikan proses pengobatan tetapi pehatikan hal-hal yang bisa menghambat proses pengobatan. Jika ada reaksi yang berlebih itu kemungkinan juga bisa disebabkan karena alergi dengan zat-zat yang terkandung dalam tanaman.
Yang paling penting dalam penggunaan tanaman sebagai bahan obat adalah tanaman tersebut harus terbebas dari bahan-bahan berbahaya dan harus diproduksi secara alami atau ramah lingkungan.
Tags:
Kesehatan