Perkembangan teknologi dan informasi yang sangat cepat menuntut banyak orang untuk tanggap dan ikut didalamnya. Media sosial sebagai hasil teknologi dan informasi modern mengharuskan penggunanya memiliki akun. Didalam sebuah akun media sosial seperti Twitter, Facebook, Instagram, email dan sebagainya diperlukan sandi atau password masuk untuk pengamanan pribadi.
Kata sandi merupakan kombinasi angka dan huruf yang hanya diketahui pemiliknya. Seiring dengan seringnya kita masuk dalam media sosial, kata sandi yang kita gunakan akan terekam dalam memori otak dan lambat laun bisa mempengaruh cara pandangan, pola pikir dan tindakan. Oleh karena itu berhati-hatilah dalam membuatnya.
Lalu benarkah Kata sandi yang kita gunakan dapat mempengaruhi kesuksesan ? Bagi sebagian orang, kata sandi yang digunakan dipercaya dapat memengaruhi kesuksesan si pemilik di masa depan, namun tidak sedikit yang pula yang tidak mempercayainya.
Kisah seseorang di bawah ini mungkin bisa membuka pandangan kita tentang pemilihan kata sandi yang selama ini dianggap remeh dan tidak punya pengaruh apa-apa terhadap kesuksesan.
Ini adalah sebuah kisah nyata yang dialami oleh seorang anak buruh pabrik yang miskin dan menderita namun sukses akhirnya bisa sukses menduduki jabatan tinggi. Sebut saja namanya Yanto (bukan nama sebenarnya)
Alkisah satu bulan menjelang kelulusan sarjananya, Yanto putus cinta dengan kekasihnya tanpa sebuah alasan yang jelas. Saat wisuda yang awalnya dibayangkan sebagai momen yang membahagiakan, justru dlewati dengan rasa hambar karena tanpa ada kehadiran seorang perempuan di sisinya. Yanto merasa sangat kehilangan kekasihnya. Rasa benci dan dendam masih sangat membara.
Untuk melampiaskan rasa benci dan dendam tersebut, Yanto mengungkapkannya lewat tulisan-tulisan di buku catatan harian, di dinding, di komputer dan juga dalam email dan media sosialnya. Yanto menjadikan kalimat “kusangatmembencinya!” sebagai kata sandi dalam semua akunnya. Alhasil setiap kali ia membuka komputer, email, maupun media sosialnya, Yanto terus-terusan menuliskan kalimat itu sehingga membuat ia malah sering mengingatnya. Kebencian itu jadi tidak pernah padam.
Sampai Yanto diterima kerja di sebuah perusahaan, kata sandi "kusangatmembencinya" masih ia gunakan di email dan semua akun media sosialnya. Seiring dengan banyaknya kesibukan dan aktivitas sehari-hari, secara perlahan rasa benci pada diri Yanto mulai terkikis. Hingga pada suatu hari, sepulang dari kerja tanpa disengaja Yanto menabrak seorang bapak tua yang pengendara sepeda di jalan raya.Yanto yang merasa bersalah segera turun dari kendaraan dan memastikan apa yang terjadi dan meminta maaf. Setelah melihat Bapak tersebut tidak apa-apa, Yanto tetap meminta maaf dan bermaksud memberi Bapak tua itu dengan beberapa lembar uang. Namun Bapak tua itu malah menolak dan tersenyum tulus. Yanto tercekat dengan keadaan itu dan menyadari bahwa ada sesuatu yang hilang dari dirinya yakni kata maaf.
Setelah kejadian tersebut, Yanto kemudian mengganti semua kata sandinya dengan kata “akuadalahseorangpem44f”.
Karena tuntutan dari aktivitas pekerjaannya yang sebagian besar bersinggungan dengan komputer, email dan media sosial, mau tidak mau kalimat tersebut berulang kali di tulis Yanto dalam sehari. Dampaknya ternyata sangat luar biasa. Yanto jadi bisa melupakan masa lalu dan sakit hatinya. Yanto juga jadi orang yang tulus dan suka memafkan.
Sebulan kemudian, Yanto mengganti kata sandinya lagi dengan kalimat : "Akuadalahorangyangpenuhsemang4tdanpekerjakera5!". Perubahan dari kata sandi itu ternyata juga akhirnya bisa membuatnya jadi lebih bersemangat dalam bekerja. Hasil kerjanya menjadi lebih baik dan memuaskan. Klien perusahaan tempatnya bekerja banyak yang menyukainya.
Setelah merasakan sendiri manfaat besar dari kata sandi akunnya, Yanto kemudian mengganti lagi kata sandinya menjadi kalimat : “@kuakannaikjabatan3bulanin1"
Dengan bergantinya kata sandi di semua media sosial dan juga email-nya, membuat Yanto harus menuliskannya setiap hari. Karena mengingat dan menuliskannya setiap hari, Yanto seolah-olah tengah mengumpulkan energi untuk mencapai apa yang dituliskannya.
Tak pernah disangka dan tak diduga, setelah tiga bulan pergantian kata sandinya, Yanto dipromosikan menduduki kursi direksi. Hal itu sangat membahagiakan dan disyukurinya. Pada teman-teman yang bertanya tentang rahasia suksesnya, Yanto menyatakan kata sandinya lah yang berperan besar terhadap kesuksesannya. Setiap kali Yanto menginginkan sesuatu, ia akan mengganti kata sandinya dengan keperluannya itu. Dan semuanya tercapai sebagaimana yang diinginkan.
Tags:
Pengembangan Diri