Taukah anda, bahwasanya ada perbedaan suku bunga pinjaman antara bank satu dengan bank lainnya? Dalam satu bank yang sama, juga terdapat perbedaan dalam suku bunga pinjaman yang diberikan. Sebelum anda mengajukan pinjaman pada sebuah bank, ada baiknya membandingkan terlebih dahulu suku bunga yang dikenakan dan juga biaya-biaya lain yang dibebankan. Hal itu supaya bisa mendapatkan beban biaya yang paling murah dan ringan.
Setiap lembaga perbankan pemberi pinjaman biasanya memiliki kebijakan berbeda dalam pengaturan suku bunga yang dibebankan. Tingkat suku bunga dipengaruhi oleh banyak faktor. Berikut ini faktor-faktor yang memengaruhi tinggi rendahnya suku bunga pinjaman bank, seperti yang dikutip dari berbagai sumber :
Ketersediaan dana di masing-masing Bank
Sebagai lembaga keuangan, bank memiliki fungsi menghimpun dana masyarakat dalam bentuk tabungan yang kemudian disalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk pinjaman. Supaya masyarakat tertarik untuk menyimpan uangnya dalam bank (menabung), pihak bank dapet melakukan berbagai strategi. Salah satunya adalah dengan meningkatkan suku bunga untuk tabungan, giro, deposito dsb.
Jika masyarakat sudah banyak menyimpan uang di bank tersebut, bank punya banyak persediaan uang untuk kemudian disalurkan dalam bentuk pinjaman. Namun sebagai konsekuensi peningkatan suku bunga simpanan tersebut, pihak bank akhirnya menaikkan suku bunga pinjaman yang disalurkan.
Sebaliknya, kebijakan berbeda dapat dilakukan jika permintaan kredit/pinjaman sedikit sedangkan dana yang dihimpun (disimpan dalam bank) relatif besar. Dalam hal ini supaya tidak rugi dan tidak terlalu membebani, bank akan menurunkan suku bunga tabungan dan juga suku bunga pinjamannya.
Target Laba yang Diinginkan
Setiap unit usaha pastinya memiliki target yang ingin dicapai. Baik itu target bulanan, triwulanan, semester atau target tahunan. Begitu juga dengan bank yang merupakan usaha yang bertarget. Untuk mengejar target tersebut, pihak bank akan menghitung secara cermat komponen yang bisa diambil keuntungannya. Biasanya yang dijadikan sarana untuk mengejar target ini adalah suku bunga pinjaman.
Jika target laba yang diinginkan besar, maka persentase suku bunga pinjaman relatif besar. Sebaliknya, jika target kecil suku bunga juga akan kecil. Namun untuk menghadapi persaingan yang sehat, Bank Indonesia sudah menetapkan acuan suku bunga pinjaman sehingga presentase suku bunga yang ditetapkan tidak boleh terlalu jauh dari acuan tersebut.
Kualitas Jaminan
Kualitas jaminan pinjaman juga menjadi faktor yang memengaruhi siku bunga pinjaman. Sebelum memberikan pinjaman, pihak bank akan melakukan survei terhadap jaminan yang akan digunakan. Survei ini disamping untuk melihat keabsahan barang jaminan, juga digunakan untuk menentukan suku bunga yang akan dikenakan.
Jika jaminan yang diserahkan lumayan mudah dicairkan atau dilelang, suku bunganya bisa jadi lebih rendah. Sebaliknya jika barang jaminan dirasa tidak liquid atau tidak mudah dilelang atau dicairkan, suku bunganya jadi tinggi. Masing masing bank memiliki penilaian dan pertimbangan tersendiri terhadap barang jaminan itu. Oleh karenanya, walaupun barangnya sama, nilai suku bunga bisa berbeda di tiap bank.
Jangka Waktu Pinjaman
Jangka waktu pinjaman yang berbeda tidak hanya berpengaruh terhadap jumlah cicilan yang dibayar setiap bulan. Jangka waktu pinjaman juga menjadi faktor yang menentukan tinggi rendahnya suku bunga pinjaman. Semakin panjang jangka waktu pinjaman, suku bunga semakin besar. Dalam hal ini pihak bank sudah menghitung resiko kemungkinan adanya pinjaman yang macet. Jika waktu angsuran semakin lama, resiko macetnya semakin besar.
Reputasi Peminjam
Untuk calon peminjam yang mengatasnamakan lembaga usaha, reputasi tempat usaha ikut berpengaruh terhadap besaran suku bunga yang akan dibebankan. Reputasi tersebut dapat dilihat dari arus keuangan perusahaan, kelancaran usaha, budaya kerja di tempat usaha dan kegiatan yang dilakukan.
Jika reputasi usaha terjamin, bank akan merasa lebih leluasa dalam memberikan pinjaman. Bank pada akhirnya akan memberikan suku bunga pinjaman yang lebih rendah dibandingkan dengan tempat usaha yang memiliki reputasi yang diragukan.
Rekam Jejak Peminjam
Biasanya suku bunga pinjaman dikaitkan dengan factor kepercayaan terhadap peminjam, baik itu perorangan maupun lembaga usaha. Pihak bank pastinya punya rekam jejak peminjam sebelumnya di berbagai lembaga keuangan. Ada jaringan perbankan yang kompetentif terhadap hal itu.
Jika Sobatmuda sebagai peminjam memiliki karakter yang baik, dalam arti tidak pernah menunggak sebelumnya, pihak bank akan dengan senang hati memberikan pinjaman kembali dengan suku bunga yang kecil. Sebaliknya jika sudah ada rekam jejek yang buruk, bank akan sudah memberi pinjaman, kalaupun bisa, suku bunganya lebih tinggi.
Kebijakan Pemerintah
Kebijakan pemerintah menjadi faktor penting yang mempengaruhi suku bunga pinjaman. Pemerintah dalam hal ini Bank Indonesia telah menetapkan acuan suku bunga pinjaman, sehingga bank tidak boleh melebihi acuan yang sudah ditetapkan. Ada batasan maksimal dan juga minimal yang harus dipatuhi. Tujuannya supaya terjadi persaingan sehat antar Bank.